COMPUTATIONAL THINKING DALAM PEMBELAJARAN

Oleh: Wahyu Rakhmanto

Pemerintah memasukkan 2 muatan baru dalam program Merdeka Belajar, yaitu Compassion (kepekaan dan kepedulian terhadap orang lain), dan Computational Thinking yang akan kita bahas dalam tulisan ini.

Pengertian Computational Thinking

Computational Thinking adalah metode pemecahan masalah (problem solving) yang memiliki seperangakat metode berpikir yang memungkinkan kita memecahkan masalah yang kompleks. Computational Thinking mengadopsi Teknik yang digunakan oleh para software engineer dalam menulis program komputer. Sehingga bisa dikatakan Computational Thinking adalah metode pemecahan masalah dengan mengaplikasikan teknik yang digunakan oleh software engineer dalam menulis sebuah program.

Istilah Computational Thinking digunakan pertama kali oleh Seymour Papert dalam bukunya yang berjudul “Mindstorm” pada tahun 1980. Saat itu, dia mengungkapkan 2 ide tentang komputasi, yaitu bagaimana menggunakan komputasi untuk menciptakan pengetahuan baru dan bagaimana menggunakan computer untuk meningkatkan pemikiran dan perubahan pola akses ke pengetahuan.

Jeannette Wing menghubungkan ide S. Papert tersebut dengan teori kontruktivisme Jean Piaget yang mengatakan bahwa peserta didik  membangun pengetahuan baru dalam pikiran mereka dari interaksi pengalaman mereka dengan pengetahuan sebelumnya. Sehingga muncul gagasan baru bahwa  pembelajaran ditingkatkan ketika pelajar terlibat dalam “membangun produk yang bermakna”. Berikut ini pengertian Computational Thinking menurut Wing:

“Computational Thinking is the thought process involved in formulating problems and their solutions so that the solutions are represented in a form that can be effectively carried out by an information-processing agent”.

Terjemah bebas dari pengertian di atas adalah: Computational Thinking adalah proses berpikir yang meliputi perumusan masalah beserta solusinya, dimana solusi yang ditawarkan disusun sedemikian rupa sehingga bisa dilaksanakan oleh information-processing agent (bisa computer maupun manusia).Urgensi Computational Thinking dalam PembelajaranDalam hal kemampuan analitis seseorang, Wing menganggap CT sebagai keterampilan dasar yang setara dengan kecakapan calistung. Ide ini dimuat dalam Jurnal Communication ACM (2006) dan diterima dengan baik sehingga dimasukkan dalam kurikulum nasional Inggris pada tahun 2012. CT dimasukkan dalam kurikulum di AS pada tahun 2016. Indonesia juga berencana memasukkan muatan keterampilan CT ini (dan compassion) dalam program Merdeka Belajar.

Ada beberapa hal yang menyebabkan Computational Thinking diperlukan dalam pembelajaran, diantaranya adalah:

1.   Dibutuhkan dalam era industri 4.0.

2.  CT membentuk peserta didik untuk berpikir sistematis dan kreatif dalam mencari solusi yang efektif dan efisien atas permasalahan-permasalahan yang dihadapi.

3.  CT membawa peserta didik untuk melangkah ke level yang lebih tinggi dari sekedar menghafal, dan memahami sesuatu (pengetahuan) sehingga diharapkan peserta didik bisa menerapkan pengetahuan yang sudah diperoleh untuk memecahkan masalah-masalah yang ada.

4. CT memungkin pembelajaran yang menyenangkan dan inovatif sehingga mendukung penerapan Merdeka Belajar.

5.  Meningkatkan peringkat PISA yang akan dilaksanakan tahun 2021. Dimana dalam test PISA tahun 2018, Indonesia menempati peringkat 71 dari 77 negara yang mengikuti.

6.  Soal AKM juga mengacu ke PISA sehingga CT akan membantu siswa dalam mengngerjakan soal-soal AKM.

Metode Berpikir CT

This image has an empty alt attribute; its file name is CT%2BMethods.jpg
Metode Berpikir Computational thinking
source: https://edukasi101.com/wp-content/uploads/2019/10/Computational-Thinking-750×458.jpg

CT memiliki 4 metode berpikir sebagai berikut:

1.   Decomposition: memecah masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil/ sederhana sampai ke pokok masalahanya sehingga kita bias memecahkan permasalahan-permasalahan yang suda diidentifikasi satu persatu dan mengidentifikasi dari mana masalah itu datang.

2.   Pattern Recognition: mencari pola atau kesamaan dalam maupun antar masalah yang ada untuk membantu memecahkan masalah yang dihadapi.

3.    Abstraksi: Melakukan generalisasi dan mengidentifikasi prinsip-prinsip umum yang menghasilkan pola yang ada. Biasanya dilakukan dengan fokus pada informasi yang penting dan mengabaikan detail yang kurang relevan.

4. Algorithm: Mengembangkan langkah-langkah solusi step by step sehingga orang lain bias menggunakan langkah-langkah solusi yang dikembangkan untuk memecahkan masalah yang ada.

Aplikasi CT dalam Pembelajaran

Aplikasi CT dalam pembelajaran dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: memahami masalah. Mengumpulkan semua data yang sudah diketahui, mulai mencari solusi atas masalah yang ada.

Aplikasi CT dalam pembelajaran bisa dilihat dalam contoh berikut:

1.  Dalam pembelajaran mengenai Sumber Energi, siswa dihadapkan pada masalah menipisnya sumber cadangan minyak bumi. Sehingga siswa ditantang untuk menciptakan sumber energi alternatif.

2.  Guru menginformasikan tentang biofuel tanaman jarak dan konversi energi sampah plastik dengan metode Pirolisis.

3.   Guru mengajak siswa belajar tentang perubahan zat melalui penyulingan dan mencari literature tentang alat pirolisis sederhana.

4.  Guru menugaskan siswa membuat alat pirolisis sederhana dengan berbekal literature yang didapat guru.
Untuk dapat menyelesaikan tugasnya, siswa dituntut untuk memahami cara pembuatan, mendefinisikan bagian-bagian dan proses penyulingan dengan alat pirolisis sederhana dari guru. (Decomposition)

5.    Selanjutnya, siswa akan memahami pola dengan mengidentifikasi kesamaan fungsi alat pirolisis dan bagian-bagiannya, dan mencari persamaannya dengan alat-alat yang ditemukan di lingkungan sekitar. (Pattern Recognition)

6.   Siswa mengembangkan rancangannya berdasarkan ide masing-masing dengan merujuk model alat pirolisis dari guru. Siswa menghasilkan gambar rancangan alat pirolisis sederhana mereka. (Abstraction)

7.  Siswa menyusun langkah-langkah secara logis, berurutan dan rinci untuk menciptakan alat penyulingan sederhana mereka. (Algorithm)Source: https://i.pinimg.com/originals/23/99/6d/23996d03fd380a9ddf34241e4564099e.jpg

Bila Anda tertarik mengenai Computational Thinkig, saya merekomendasikan beberapa sumber sebagai berikut:

Google’s Computational Thinking Course for Educators

Bebras Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *